19 April, 2013

Alat-Alat Liturgi



MENGENAL ALAT-ALAT LITURGI

Dalam perayaan Ekaristi, entah hari Minggu, hari biasa maupun hari raya, kita selalu menyaksikan begitu banyak alat liturgi yang digunakan oleh Imam. Bagi yang masih aktif menjadi misdinar, nama dan kegunaan alat-alat liturgi ini bukanlah sebuah persolan. Namun bagi umat beriman umumnya bukan sebuah hal mudah untuk menghafal nama dan kegunaan semua peralatan ini. Untuk itu berikut kami sampaikan peralatan yang digunakan dalam perayaan ekaristi dengan nama dan kegunaannya. Semoga berguna.






1.      PIALA
Nama lain dari piala adalah calix atau cawan. Piala dalam Perjanjian Baru memiliki nilai rohani yang tinggi. Piala bisa bermakna sebagai persembahan diri yang total dari Yesus bagi keselamatan dunia. Pada malam perjamuan terakhir Yesus membagikan anggur yang bernilai “darah-Nya” kepada murid-murid-Nya. Dalam perayaan Ekaristi Piala digunakan pada saat konsekrasi untuk mengubah anggur menjadi darah Kristus. Piala biasanya dibuat dari logam mulia (berlapiskan emas).

2.      PURIFIKATORIUM
Kata bahasa Latin “purificatorium” berarti pembersih atau yang digunakan untuk membersihkan. Purificatorium merupakai sehelai kain lenan berwarna putih berbentuk segi empat yang untuk membersihkan piala, sibori dan patena. Sesudah dipergunakan, purifikatorium dilipat tiga memanjang lalu diletakkan di atas piala.

3.      PATENA
Kata bahasa Latin ini berarti “piring”. Berdasarkan arti katanya Patena sesungguhnya merupakan sebuah piring. Patena pada awalnya digunakan untuk meletakan Hosti untuk semua umat. Seiring dengan munculnya hosti-hosti kecil untuk umat yang disimpan dalam sibori, funsi patena berubah, hanya untuk hosti pemimpin ekaristi. Perubahan fungsi ini membawa serta perubahan bentuk patena. Patena yang kita miliki sekarang berbentuk bundar-datar. Bentuk patena dirancang demikian sesuai dengan fungsinya (sekarang) yakni untuk hosti pemimpin Perayaan Ekaristi. Maka bentuknya menjadi lebih kecil (Sejak abad 11). Menurut PUMR 2000, "untuk konsekrasi hosti, sebaiknya digunakan patena yang besar, di mana ditampung hosti, baik untuk imam dan diakon, maupun untuk para pelayan dan umat (No. 331). Patena, hendaknya dibuat serasi dengan pialanya, dari bahan yang sama dengan piala, yaitu dari emas atau setidak-tidaknya disepuh emas. Patena diletakkan di atas purifikatorium.

4.      PALLA
Secara lengkapnya adalah palla corporalis yang berarti kain untukTubuh Tuhan. Palla terbuat dari kain lenan putih yang keras dan kaku seperti papan. Bentuknya bujursangkar yang berfungsi untuk menutup piala. Palla melambangkan batu makam yang digulingkan para prajurit Romawi untuk menutup pintu masuk ke makam Yesus. Palla diletakkan di atas Patena.

5.      CORPORALE
Kata bahasa Latin ini berarti Tubuh Tuhan. Corporale merupakan sehelai kain lenan putih berbentuk bujur sangkar dengan gambar salib kecil di tengahnya. Seringkali pinggiran korporale dihiasi dengan renda. Dalam perayaan Ekaristi corporale digunakan sebagai alas untuk bejana-bejana suci roti dan anggur. Setelah selesai dipergunakan, corporale dilipat menjadi tiga memanjang, lalu dilipat menjadi tiga lagi dari samping dan ditempatkan di atas Palla.


Urutan menyusun peralatan-peralatan tersebut di atas adalah sebagai berikut :


Piala
Purifikatorium+sendok kecil
Patena (dengan hosti besar diatasnya)
Pala
Corporal


6.      SIBORI
Berasal dari bahasa Latin “cyborium” yang berarti “piala dari logam”,adalah bejana serupa piala, tetapi dengan tutup di atasnya. Sibori adalah wadah untuk roti-roti kecil yang akan dibagikan dalam Komuni kepada umat beriman. Sibori dibuat dari logam mulia, bagian dalamnya biasa dibuat dari emas atau disepuh emas.


7.      PIKSIS
Berasal dari bahasa Latin “pyx” yang berarti “kotak”, adalah sebuah wadah kecil berbentuk bundar dengan engsel penutup, serupa wadah jam kuno. Piksis biasanya dibuat dari emas. Piksis dipergunakan untuk menyimpan Sakramen Mahakudus, yang akan dihantarkan kepada orang yang sakit, atau yang akan ditahtakan dalam kebaktian kepada Sakramen Mahakudus.


8.      MONSTRANS
Berasal dari bahasa Latin “monstrans, monstrare” yang berarti“mempertontonkan”, adalah bejana suci tempat Sakramen Mahakudus ditahtakan atau dibawa dalam prosesi Sakramen Maha Kudus pada Kamis Putih maupun pada saat adorasi. 


9.      AMPUL
Adalah dua bejana yang dibuat dari kaca atau logam, bentuknya seperti buyung kecil dengan tutup di atasnya. Ampul adalah bejana-bejana darimana imam atau diakon menuangkan air dan anggur ke dalam piala. Selaluada dua ampul di atas meja kredens dalam setiap Misa.


10.  LAVABO
Berasal dari bahasa Latin “lavare” yang berarti “membasuh”, adalah bejana berbentuk seperti buyung kecil, atau dapat juga berupa mangkuk,tempat menampung air bersih yang dipergunakan imam untuk membasuh tangan sesudah persiapan persembahan. Sebuah lap biasanya menyertai lavabo untuk dipergunakan mengeringkan tangan imam.




11.  TURIBULUM dan NAVIKULA
Turibulum berasal dari bahasa Latin “thuris” yang berarti “dupa”, adalah bejana yang digunakan untuk membakar dupa untuk pendupaan liturgis. Turibulum terdiri dari suatu badan dari logam dengan tutup terpisah yang menudungi suatu wadah untuk arang dan dupa; turibulum dibawa dan diayun-ayunkan dengan tiga rantai yang dipasang pada badannya, sementara rantai keempat digunakan untuk menggerak-gerakkan tutupnya. Pada turibulum dipasang bara api, lalu di atasnya ditaburkan serbuk dupa sehingga asap dupa membubung dan menyebarkan bau harum. Dupa adalah harum-haruman yang dibakar pada kesempatan-kesempatan istimewa, seperti pada Misa yang meriah dan Pujian kepada Sakramen Mahakudus.
Navikula adalah bejana tempat menyimpan serbuk dupa. Dupa adalah getah yang harum dan rempah-rempah yang diambil dari tanam-tanaman, biasanya dibakar dengan campuran tambahan guna menjadikan asapnya lebih tebal dan aromanya lebih harum. Asap dupa yang dibakar naik ke atas melambangkan naiknya doa-doa umat beriman kepadaTuhan. Ada pada kita catatan mengenai penggunaan dupa bahkan sejak awal kisah Perjanjian Lama. Secara simbolis dupa melambangkan semangat umat Kristiani yang berkobar-kobar, harum mewangi keutamaan-keutamaan dannaiknya doa-doa dan perbuatan-perbuatan baik kepada Tuhan.


12.  ASPERGILUM
Kata bahasa Latin ini berarti “mereciki”. Aspergilum merupakan sebatang tongkat pendek, yang pada bagian ujungnya terdapat sebuah bola logam yang berlubang-lubang, dan dipergunakan untuk merecikkan air suci pada orang atau benda. Bejana Air Suci adalah wadah yang dipergunakan untuk menampung air suci; ke dalamnya aspergilum dicelupkan.


13.  SACRAMENTARIUM
Ini adalah buku yang digunakan imam dalam perayaan ekaristi. Buku ini sering juga disebut dengan nama Misale Romanum atau Buku Misa.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar