09 Oktober, 2013

Muslim Pakistan Gelar Aksi Rantai Manusia, Lindungi Gereja



Pengantar Admin: UCAN Indonesia (UCANEWS),  Selasa, 08/10/2013 kembali menampilkan sebuah berita menarik tentang dialog antar agama. Umat Islam di Pakistan membentuk rantai manusia untuk melindungi Gereja St. Antonius yang sedang mempersembahkan Misa Kudus untuk korban ledakan Gereja di Peshawar. Semoga aksi ini menginspirasi semakin banyak orang untuk mengedepankan dialog daripada perbedaan yang selalu mengancam kebersamaan. 
 
Umat Islam Pakistan bergandengan tangan membentuk rantai manusia, untuk melindungi Gereja dari serangan teroris, dalam aksi mereka di depan Gereja St. Antonius.
Umat Muslim Pakistan menyatakan komitmennya dalam melindungi umat Kristen agar mereka bisa beribadah dengan aman. Hal ini dilakukan serangan terhadap komunitas Kristen oleh teroris yang dianggap telah keluar dari ajaran Islam.

Diberitakan harian Pakistan Express Tribune Minggu (6/10), komitmen ini disampaikan Muslim di Lahore yang tergabung dalam organisasi “Pakistan for All”.
Mereka menyambangi Gereja St. Antonius dan membentuk rantai manusia di sekeliling gereja tersebut, melindunginya.


Saat itu, di dalam gereja tengah diadakan Misa untuk mengenang mereka yang tewas dalam ledakan di Peshawar, September lalu. Ledakan di dalam gereja itu menewaskan 80 orang dan melukai 130 lainnya.
Serangan tersebut dilakukan oleh kelompok Jundullah sebagai aksi balas dendam atas serangan pesawat tak berawak AS yang menewaskan warga sipil. Mereka bertekad akan terus melakukan serangan jika AS masih menyerang mereka.

Kendati Taliban mengaku tidak berada di belakang serangan ini, namun mereka menyatakan mendukungnya.
Aksi kali ini adalah bentuk solidaritas mereka terhadap kaum minoritas dan perlawanan terhadap para ekstremis. Aksi ini diikuti oleh politisi, seniman, akademisi, anggota komunitas sipil dan pemuka agama.
Menurut mereka, serangan terhadap umat beragama lain bertentangan dengan ajaran Alquran dan sunnah Nabi Muhammad. Para akademisi yang mengeluarkan pernyataan bersama menyatakan mengutuk serangan tersebut dan mengecam Taliban yang mendukung ledakan itu.

“Taliban yang mengatakan bahwa serangan ke gereja sesuai dengan prinsip Islam, jelas salah dan bertentangan dengan ajaran Islam. Islam melarang merusak tempat ibadah semua agama,” ujar pernyataan tersebut, seperti dilansir viva.co.id.

Umat Kristen terdiri dari tiga persen populasi Pakistan yang berjumlah 180 juta orang. Mayoritas mereka tinggal di Punjab, salah satu provinsi terpadat  di negara itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar