02 Oktober, 2013

Agama-Agama Bersatu Menentang Pemboman di Gereja




Ratusan orang Kristen dan Muslim bergandengan tangan di Karachi, Pakistan, pada Minggu membentuk rantai manusia untuk menunjukkan persatuan yang jarang terjadi menyusul serangan teror pada 22 September terhadap sebuah gereja di Peshawar.
Sebanyak 85 orang tewas dan lebih dari 140 cedera ketika dua pembom bunuh diri meledakkan diri di Gereja All Saints di Peshawar setelah kebaktian hari Minggu. yang merupakan  salah satu serangan paling mematikan terhadap agama minoritas di Pakistan.
Para pemuka agama Syiah, Sunni serta Kristen termasuk antara mereka yang berkumpul di Katedral St. Patrick di Karachi untuk sebuah ”hari doa dan perlawanan terhadap terorisme.”
Politisi, aktor, aktivis hak asasi manusia, para siswa dan orang-orang dari elemen lain bergabung dalam aksi tersebut.
Acara ini diselenggarakan oleh sekelompok teman-teman di bawah tajuk “Pakistan untuk Semua” dan didukung oleh Komisi Nasional untuk Keadilan dan Perdamaian.
“Sebagai seorang warga Pakistan saya bermimpi: seorang ulama Syiah, seorang pastor Kristen dan seorang mufti Sunni duduk bersama di pelataran Katedral St. Patrick, Karachi,” kata Mohammad Nasir Jibran, salah satu penyelenggara acara itu, kepada ucanews.com pada Minggu.
“Tujuan kegiatan ini adalah untuk menunjukkan keharmonisan antaragama di kalangan warga Pakistan dan mengungkapkan solidaritas dengan keluarga korban di Peshawar,” katanya.
Warga Hindu juga mengambil bagian dalam demonstrasi itu, katanya.
“Kita semua adalah anak-anak Adam dan Hawa. Serangan terhadap gereja di Peshawar tidak hanya terhadap umat Kristen, tapi juga terhadap seluruh negeri ini,” kata Pastor Sal Deigo, seorang imam di katedral itu.
Para peserta membentuk lingkaran di pelataran katedral itu dan berpegangan tangan.
“Kami berada di sini untuk menunjukkan bahwa kami menghormati semua agama. Kita semua adalah warga Pakistan dan kita semua adalah satu,” kata Sharmila Farooqui , seorang anggota parlemen Sindh.
“Kita semua bersama-sama. Kita adalah satu. Kita tidak terpecah belah atas dasar iman kita,” kata model yang terkemuka dan aktris Pakistan Sanam Saeed.
Ulama Syiah Agha Iftikhar Abid Naqvi dan Sunni Mufti Faisal Japan Wala juga berbicara pada pertemuan itu dan menyoroti perlunya meningkatkan kerukunan antaragama di negara ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar